DIATOMS “ THE JAWELS OF THE SEA”
Diatoms (filum Heterokontophyta kelas Bacillariophyta) adalah mikroorganisme uniseluler fotosintetik alga dengan bentuk yang sangat bervariasi, hidup di perairan dan diketahui dapat hidup di berbagai kondisi yang berbeda, terdapat di perairan air tawar maupun perairan laut tetapi kedunya memiliki perbedaan yang jelas Diketahui sekitar setengah dari 12000 spesies diatom yang diketahui hidup di lautan. Sebagian besar adalah plangtonik, tapi beberapa menciptakan struktur seperti benang filement untuk perlekatan pada, batu, jaring, pelampung dan bagian permukaan lainya. Lapisan coklat kadang - kadang telihat kaca aquarium yang merupakan koloni dari diatoms adan biasanya terdiri dari ribuan sel.
Beberapa spesies dari diatoms dapat bergerak lambat di permukaan dan yang lainnya tidak, cara bergerak diatom sangat unik bila dibandingkan dengan mikroorganisme lainnya, dari dalam menuju keluar kerangkanya diatom mensekresikan air yang memungkinkanya meluncur din atas batu ataupun pasir. semua jenis diatom adalah mikroorganisme fotosintetik yang memiliki pigmen kuning (carotenoid) dan hijau (klorofil a dan b) yang mampu menghasilkan produk fotosintetik yang sangat besar yaitu 20 – 25 % dari total produk fotosintetik yang dihasilkan di bumi. Oleh sebab itu diatom memerankan fungsi penting dalam rantai fofosintetik di bumi. Tetapi beberapa spesies dari diatoms tidak memiliki pigmen warna dan hidup di permukaan melekat pada substrat seperti rumput laut dan batu sebagai heterotrop.
Fructule membiarkan cahaya masuk membuat pigmen klorofil mampu menangkap energy cahaya untuk melakukan fotosintesis. Pori pori yang ada pada struktur tubuh diatoms memungkinkanya untuk dapat melakukan pertukaran gas dan nutrisi masuk dan keluar dari tubuhnya.
Diatoms memiliki ukuran 10 – 20 micronmeter hingga beberapa millimeter. Diatom dikalasifikasikan kedalam 2 kelas yang di bedakan berdasakan struktur dan evolusinya , yaitu :
- Centrics yaitu diatom yang memiliki bentuk simetri radial : Diatom tipe sirkular berbentuk bulat, tersusun simetris radial, dan merupakan tipe yang lebih primitive dibanding tipe pinnate,contohnya adalah Melosira sp, Thallassioria sp, Coscinodiscus,dll.
- Pennates adalah diatom yang memiliki bentuk simetri lateral memiliki bentuk memanjang simetris bilateral, tersusun atas raphe (ruas) dan sebagian memiliki raphe yang semu disebut pseudoraphe, contohnya, Pinnularia sp, Navicula sp, Grammatophora sp
Ada beberapa hal menarik dari diatom ini, yaitu dinding sel diatom sebagian besar tersusun dari silica (SiO2) berupa material seperti kaca. Cangkang kaca ini atau disebut dengan fructule tebuat dari dua buah cangkang atas dan bawah yang saling menyatu dengan yang lain, salah satu bagian terpasang pada bagian yang satunya. Biasanya berbentuk flat, bundar atau memanjang. Fructule memiliki hiasan khusus berupa pori pori dan ornament yaitu pola yang mendetail, pola yang bermacam – macam berguna untuk menidentifikasi berbagai jenis dari diatoms, selain itu pola pola yang ada pada cangkangnya membuat diatom terlihat sangat indah dibawah mikroskop.
Diatom dapat di gambarkan seperti petridisk yang terdiri dari dua bagian, bagian atas di sebut dengan epiteca dan bagian bawah di sebut hipoteka dan diantara kedua struktur tersebut terdapat celah yang sebut rafe.
Habitat dari diatom adalah hampir di semua jenis perairan, mulai dari perairan laut dan air tawar, selain itu diatom dapat di temukan dalam semua jenis kondisi air, dari mulai yang tercemar hingga air yang paling bersih. Dalam suatu perairan diatom akan hidup dan terus memperbanyak diri, dengan keragaman jenisnya, Jika kondisi lingkungan di perairan terserbut berubah spesies yang tidak tahan terhadapa perubahan lingkungan akan hilang, dan akan muncul spesies baru yang akan mengisi lingkungan terserbut, dan kualitas air dapat dijadikan inidator terhadap keberagaman diatom di lingkungan tersebut. Kualitas air yang semakin baik maka keragaman spesies yang ada di lingkungan tersebut tinggi, dan sebaliknya dengan kualitas air yang tidak baik atau tercemar polutan maka keragaman diatom akan rendah, itu lah mengapa dalam beberapa tulisan diatom disebut sebagai indikator perairan bersih. Selain itu ada beberapa factor internal yang dapat mempengaruhi jumlah diatom di perairan Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat diatom yang dikandung pada sebuah perairan diantaranya faktor fisik seperti cahaya, temperatur, kekeruhan, dan lainnya. Sedangkan faktor kimia yang berpengaruh antara lain kadar oksigen, karbon dioksida, pH, dan adanya unsur hara.
Gambar 1 : proses pembelahan diatom (reproduksi aseksual )
Diatom bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual tetapi Sebagian besar diatom bereproduksi dengan membelah diri, yaitu reprosuksi secara aseksual. Fructule melakukan pembelahan, kedua bagian epiteca dan hipoteca memisahkan diri, dan setiap bagian yang memisah akan mensekresikan begian baru dengan ukuran yang lebih kecil, bagian hipoteka yang sebelumnya merupakan bagian yang lebih kecil juga akan mensekresikan bagian sel baru yang ukuranya akan lebih kecil dan bagian hipoteka tersebut menjadi sel induk. Setiap melakukan peroses pembelahan terus menerus diatom akan mencapai limit dimana ukuran dari fructule menjadi ukuran terkecil saat itulah maka diatom akan melakukan mekanisme merubah ukuran dari ukuran yang kecil menjadi ukuran normal. Mekanisme nya adalah diatom akan membentuk struktur yang di sebut auxospore, dengan spora ini bagian bagian sel baru akan di hasilkan dan akan mengubah ukuran menjadi ukuran normal spesies ini, mekanisme ini adalah mekanisme secara seksual.
Gambar 2 : proses reproduksi secara seksual (pembentukan auxospore)
Bagaimanakah diatom mempengaruhi sistem di bumi kita? Alga diatom dan organime fitoplangton lainya memiliki kemamuan khusun untuk mengubah energy cahaya dan nutrient yang ada di lautan menjadi makanan melalui proses fotosintesis. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, cahaya matahari merupakan sumber energy yang paling penting dalam kehidupan, tidak hanya didaratan tetapi juga di lautan. oleh karena itu hanya organisme fotosintetik yang mampu menagkap energy cahaya dan menjadi produsen utama di piramida energy. Semua organism yang ada di tingkatan tropic di atas prosdusen harus memakan organism lain untuk mendapatkan energy. Seperti tumbuhan, diatom dapat melakukan fotosintesis dengan memakai energy cahaya matahari dan memberikan sumbangan energy ke ekosistem yang menjadi makanan bagi organism lainya. Diatom sendiri merupakan makanan bagi palangton ukuran kecil.
Diatom adalah organisme mikroskopik penghasil makanan yang dapat mengubah karbon dioksida (CO2), nitrogen dan posfor menjadi oksigen terlarut dan bahan makanan untuk keberlangsungan dan kesinambungan ekosistem. Diatom ini memainkan peran yang sangat penting dalam konversi nutrient dalam air dan pengaturan dari keseluruhan ekosistem. diatom adalah mesin fotosintesis yang efisien, memproduksi bahan organik unutk makanan yang cukup untuk digunakan oleh dirinya sendiri maupun organisme lainya serta oksigen terlarut untuk di gunakan oleh semua bentuk kehidupan perairan. Organisme ini merupakan produsen primer perairan terbuka yang sangat penting, mulai dari hangat, perairan sedang, dan daerah kutub.
Faktanya milyaran sel diatom di lautan sebagai produser sejumlah besar organik dan oksigen di planet bumi.
Seperti mikroorganisme palngtonik lainnya pada saat kondisi dilingkungan mencapai kondisi optimum seperti tersedianya nutrient dan temperatur dan factor - factor lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan diatom, dimana diatom akan melakukan pertumbuhan secara cepat dan perkembang biakan terjadi melebihi batas normal seluruh permukaan lautan akan tertutup oleh populasi diatom maka fenomena ini disebut blooming atau dalam bahasi Indonesia adalah ledakan populasi.
Ini adalah fenomena umum yang biasa terjadi pada alga lainya. Saat terjadi ledakan populasi, sebagian besar diatoms akan berukuran semakin kecil, karena diatom terus menerus melakuakn pembelahan. Dalam satu tetes air akan mengandung jutaan sel.
Pada saat diatom mati, fructule yang berasal dari diatoms yang mati akhirnya akan mengendap di dasar laut. Maka akan terbentuk lapisan tebal dari material silica yang menutupi bagian besar dari dasar laut. Seperti sedimen yang diketahui sebagai diatomaceous ooze, fosil berukuran besar yang berasal dari sedimen diatom dapat di temukan di inlandia dan di beberapa tempat di dunia. Material silica atau diatomaceous earth dapat di tambang dan dapat di pergunakan seperti menjadi filter di kolam renang, untuk menyaring bir, peredam suara atau berfungsi sebagai ampelas halus
Di beberapa daerah di California amerika serikat terdapat tambang diatomic earth atau endapan diatom yang menumpuk selama jutaan tahun yang kemudian di tambang dan di gunakan untuk berbagai keperluan.
Gambar 3 : tambang fosil diatom di california
Diatom dapat di gambarkan seperti petridisk yang terdiri dari dua bagian, bagian atas di sebut dengan epiteca dan bagian bawah di sebut hipoteka dan diantara kedua struktur tersebut terdapat celah yang sebut rafe.
Habitat dari diatom adalah hampir di semua jenis perairan, mulai dari perairan laut dan air tawar, selain itu diatom dapat di temukan dalam semua jenis kondisi air, dari mulai yang tercemar hingga air yang paling bersih. Dalam suatu perairan diatom akan hidup dan terus memperbanyak diri, dengan keragaman jenisnya, Jika kondisi lingkungan di perairan terserbut berubah spesies yang tidak tahan terhadapa perubahan lingkungan akan hilang, dan akan muncul spesies baru yang akan mengisi lingkungan terserbut, dan kualitas air dapat dijadikan inidator terhadap keberagaman diatom di lingkungan tersebut. Kualitas air yang semakin baik maka keragaman spesies yang ada di lingkungan tersebut tinggi, dan sebaliknya dengan kualitas air yang tidak baik atau tercemar polutan maka keragaman diatom akan rendah, itu lah mengapa dalam beberapa tulisan diatom disebut sebagai indikator perairan bersih. Selain itu ada beberapa factor internal yang dapat mempengaruhi jumlah diatom di perairan Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat diatom yang dikandung pada sebuah perairan diantaranya faktor fisik seperti cahaya, temperatur, kekeruhan, dan lainnya. Sedangkan faktor kimia yang berpengaruh antara lain kadar oksigen, karbon dioksida, pH, dan adanya unsur hara.
Diatom bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual tetapi Sebagian besar diatom bereproduksi dengan membelah diri, yaitu reprosuksi secara aseksual. Fructule melakukan pembelahan, kedua bagian epiteca dan hipoteca memisahkan diri, dan setiap bagian yang memisah akan mensekresikan begian baru dengan ukuran yang lebih kecil, bagian hipoteka yang sebelumnya merupakan bagian yang lebih kecil juga akan mensekresikan bagian sel baru yang ukuranya akan lebih kecil dan bagian hipoteka tersebut menjadi sel induk. Setiap melakukan peroses pembelahan terus menerus diatom akan mencapai limit dimana ukuran dari fructule menjadi ukuran terkecil saat itulah maka diatom akan melakukan mekanisme merubah ukuran dari ukuran yang kecil menjadi ukuran normal. Mekanisme nya adalah diatom akan membentuk struktur yang di sebut auxospore, dengan spora ini bagian bagian sel baru akan di hasilkan dan akan mengubah ukuran menjadi ukuran normal spesies ini, mekanisme ini adalah mekanisme secara seksual.
Gambar 2 : proses reproduksi secara seksual (pembentukan auxospore)
Bagaimanakah diatom mempengaruhi sistem di bumi kita? Alga diatom dan organime fitoplangton lainya memiliki kemamuan khusun untuk mengubah energy cahaya dan nutrient yang ada di lautan menjadi makanan melalui proses fotosintesis. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, cahaya matahari merupakan sumber energy yang paling penting dalam kehidupan, tidak hanya didaratan tetapi juga di lautan. oleh karena itu hanya organisme fotosintetik yang mampu menagkap energy cahaya dan menjadi produsen utama di piramida energy. Semua organism yang ada di tingkatan tropic di atas prosdusen harus memakan organism lain untuk mendapatkan energy. Seperti tumbuhan, diatom dapat melakukan fotosintesis dengan memakai energy cahaya matahari dan memberikan sumbangan energy ke ekosistem yang menjadi makanan bagi organism lainya. Diatom sendiri merupakan makanan bagi palangton ukuran kecil.
Diatom adalah organisme mikroskopik penghasil makanan yang dapat mengubah karbon dioksida (CO2), nitrogen dan posfor menjadi oksigen terlarut dan bahan makanan untuk keberlangsungan dan kesinambungan ekosistem. Diatom ini memainkan peran yang sangat penting dalam konversi nutrient dalam air dan pengaturan dari keseluruhan ekosistem. diatom adalah mesin fotosintesis yang efisien, memproduksi bahan organik unutk makanan yang cukup untuk digunakan oleh dirinya sendiri maupun organisme lainya serta oksigen terlarut untuk di gunakan oleh semua bentuk kehidupan perairan. Organisme ini merupakan produsen primer perairan terbuka yang sangat penting, mulai dari hangat, perairan sedang, dan daerah kutub.
Faktanya milyaran sel diatom di lautan sebagai produser sejumlah besar organik dan oksigen di planet bumi.
Seperti mikroorganisme palngtonik lainnya pada saat kondisi dilingkungan mencapai kondisi optimum seperti tersedianya nutrient dan temperatur dan factor - factor lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan diatom, dimana diatom akan melakukan pertumbuhan secara cepat dan perkembang biakan terjadi melebihi batas normal seluruh permukaan lautan akan tertutup oleh populasi diatom maka fenomena ini disebut blooming atau dalam bahasi Indonesia adalah ledakan populasi.
Ini adalah fenomena umum yang biasa terjadi pada alga lainya. Saat terjadi ledakan populasi, sebagian besar diatoms akan berukuran semakin kecil, karena diatom terus menerus melakuakn pembelahan. Dalam satu tetes air akan mengandung jutaan sel.
Pada saat diatom mati, fructule yang berasal dari diatoms yang mati akhirnya akan mengendap di dasar laut. Maka akan terbentuk lapisan tebal dari material silica yang menutupi bagian besar dari dasar laut. Seperti sedimen yang diketahui sebagai diatomaceous ooze, fosil berukuran besar yang berasal dari sedimen diatom dapat di temukan di inlandia dan di beberapa tempat di dunia. Material silica atau diatomaceous earth dapat di tambang dan dapat di pergunakan seperti menjadi filter di kolam renang, untuk menyaring bir, peredam suara atau berfungsi sebagai ampelas halus
Di beberapa daerah di California amerika serikat terdapat tambang diatomic earth atau endapan diatom yang menumpuk selama jutaan tahun yang kemudian di tambang dan di gunakan untuk berbagai keperluan.
Gambar 3 : tambang fosil diatom di california
Komentar
Posting Komentar